Black Hawk Down

Film Black Hawk Down menyajikan aksi pertempuran antara pasukan Amerika dengan warga sipil bersenjata di kota moghadishu di salah satu negara Afrika. Komandan pasukan Amerika merencanakan penculikan para pimpinan pasukan sipil yang berseberangan dengan pemerintahan resmi pada saat mereka menggelar rapat disuatu hotel di pusat kota. Disusunlah rencana operasi dengan matang dan diperkirakan hanya membutukan waktu kurang lebih dua jam. Dalam pelaksanaanya, meski berhasil menculik target tetapi kerugian material dan personel pihak Amerika luar biasa tinggi termasuk jatuhnya heli tempur jenis bell dengan sandi "black hawk" yang menjadi awal ruwetnya operasi yang telah disusun, sehingga pertempuran baru dapat diakhiri 26 jam kemudian.

Tulisan ini bukan promosi film tersebut, tetapi penulis mengajak pembaca sekalian mampu memaknai segala yang ada disekitar kita, seperti film tersebut, agar makin arif dalam menjalankan tugas kedepan.

Kita umat manusia sama dengan pasukan Amerika dalam film tersebut, diterjunkan didunia ini dengan satu perintah operasi yaitu MENCARI RIDHO ALLAH SWT dalam berbagai profesi. Nah kebetulan profesi kita sebagai prajurit.

Prajurit merupakan satu satunya komponen utama bangsa dalam bidang pertahanan negara yang mempunyai dinamika begitu tinggi sebagai suatu profesi, sehingga memerlukan kesiapan jiwa dan raga bagi tiap personelnya. Jiwa yang tegar, sabar dan iklas mampu mengarahkan kita pada jalan yang benar sehingga tidak terombang ambing oleh situasi tak menentu. Raga yang sehat membuat kita siap operasional menjalankan segala tugas yang ada.

Dengan hanya selalu bertujuan mencari ridho ALLAH SWT pasti membuat jiwa dan raga kita siap menjalankan peran apapun di medan perang di dunia ini. Tetap jaya TNI ku, maju terus sepa pk7, selalu berkibar merah putihku diseluruh pelosok Indonesia.

(di postkan oleh Kapten Cku Hendra YP)